Pada awal mulanya Segala sesuatunya berawal pada tahun 1940, pada usia dua puluh lima tahun, Bruder Roger meninggalkan Swiss, tempat kelahirannya, pergi dan tinggal di Perancis, tempat dari mana ibunya berasal. Selama bertahun-tahun ia menderita tuberkulosis. Semasa ia menderita sakit yang berkepanjangan itu, sebuah panggilan menggema di dalam hatinya untuk membentuk sebuah komunitas di mana kesederhanaan dan suasana kekeluargaan yang hidup di dalam Injil dapat menjadi nyata. Ketika Perang Dunia Kedua meletus, ia merasakan adanya sesuatu yang mendesak bahwa ia harus memulai pada saat itu juga untuk menawarkan bantuan kepada orang-orang yang berada dalam kesulitan, sama seperti apa yang pernah dilakukan oleh neneknya saat berkecamuknya Perang Dunia Pertama. Desa kecil Taizé, di mana ia akhirnya tinggal, sangat dekat dari garis batas yang memisahkan Perancis menjadi dua bagian dan terletak dengan baik sebagai tempat untuk menyambut para pengungsi yang melarikan diri akibat
Kumpulan Tulisan Cendekiawan Indonesia