Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

Di Balik Kata “CINA”

Apa sebenarnya arti kata “Cina”? Mengapa orang-orang keturunan Cina di Indonesia merasa keberatan untuk dipanggil “Cina”? Bahkan beberapa tahun yang lalu pernah ada sinetron Indonesia yang berjudul “Jangan Panggil Aku Cina”. Apa arti kata “Cina” sebenarnya dan mengapa kata itu menjadi sangat sulit diterima? Lalu bagaimana pula dengan kata “Tiongkok”, “Tionghoa” dan “Mandarin” yang sering digunakan untuk menyebut negara, bangsa dan bahasa China? Dari mana asal kata-kata tersebut? Saya mencoba mengumpulkan data-data untuk memberikan informasi mengenai hal itu. ASAL KATA “CINA” Sebenarnya nama Cina atau China sendiri sudah dikenal oleh orang Barat sebelum Marco Polo masuk ke Tiongkok (Marco Polo masuk ke Tiongkok pada zaman Dinasti Yuan), dan periode semenjak ditutupnya Jalur Sutera hingga zaman Marco Polo sama sekali tidak ada kontak antara Barat dengan Cina (saat itu pula pedagang-pedagang dari Arab dan Gujarat belum lagi merintis jalur laut yang menghubungkan antara Barat d

Laksamana Cheng Ho: Muslim yang Gemar Memakmurkan Masjid

Laksamana Cheng Ho dakwatuna.com  –  Laksamana Cheng Ho dikenal sebagai Muslim yang sangat taat dalam menjalankan ibadah. Tentu saja, keislamannya ini karena dilakukan dari lubuk hatinya yang terdalam. Bagi Cheng Ho, bulan  Ramadhan  merupakan bulan yang sangat dinantikan. Bahkan, pada 7 Desember 1411, sesudah pelayarannya yang ke-3, laksamana kepercayaan kaisar Ming ini menyempatkan pulang ke kampungnya, Kunyang, untuk berziarah ke makam sang ayah. Ketika  Ramadhan  tiba, ia memilih menjalankan ibadah puasa di kampung halamannya. Cheng Ho dilahirkan tahun 1371 M di sebuah Provinsi bernama Yunan yang ada di sebelah barat daya Cina. Nama kecilnya adalah Ma Ho atau Ma He. Namun, ia juga dikenal dengan sebutan Sam Bo, Sam Po, atau Ma San Po dalam dialek Fujian. Kadang, ada pula yang memanggil namanya dengan Zheng He atau Cheung Ho dalam dialek Kanton. Menurut beberapa riwayat, nama Muslimnya adalah Haji Mahmud Syams. Laksamana agung ini adalah seorang Muslim yang sangat t

Prinsip dan Rahasia Sukses Pedagang Cina

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa salah satu bangsa yang pandai dalam urusan ekonomi adalah China. Di Indonesia,  warga keturunan China  banyak yang menjadi pengusaha sukses dan pebisnis yang handal. Salah satu bidang ekonomi yang sering mereka kerjakan adalah perdagangan. Mengapa banyak warga China dan juga termasuk warga keturunannya lebih senang menjadi pengusaha mandiri ketimbang bekerja pada suatu instansi? Ternyata ada sebuah prinsip hidup yang mereka pegang, yakni "seseorang bisa dikatakan telah dewasa bila ia mampu berwirausaha secara mandiri dan tidak lagi bekerja untuk digaji". Oleh karena itu, banyak orang Cina dan warga keturunan China yang cenderung lebih suka membuka usaha sendiri dari pada bekerja untuk suatu perusahaan. Meskipun usaha yang dibangun tersebut termasuk bisnis kecil-kecilan, tetapi mereka menganggapnya lebih baik. Dalam urusan berbisnis, khususnya perdagangan, orang China diakui keahliannya. Sejak zaman kekaisaran lampau,