Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2014

SEJARAH FILSAFAT

A.     FILSAFAT INDIA Cara berpikir india diuraikan dengan baik o9leh filsuf dan sastrawan Rabindranath Tagore (1861-1941). Menurut Tagore, filsafat india berpangkal pada keyakinan bahwa ada kesatuan fundamental antara manusia dengan alam, harmoni antara individu dengan kosmos. Harmoni harus disadari supaya dunia tidak dialami sebagai tempat keterasingan, sebagai penjara. Seorang anak di india harus belajar bahwa ia karib dengan semua benda, dengan dunia sekelilingnya, bahwa ia harus menyambut air yang mengalir dalam sungai, tanah subur yang memberi makanan, dan matahari yang terbit. Orang india tidak belajar untuk ”menguasai” dunia, melainkan untuk ”berteman” dengan dunia. Filsafat india di bagi atas lima periode besar yaitu: Zaman Weda (2000-600SM) Masa terbentuknya literatur suci; Masa ritus korban dan spekulasi mengenai korban; Masa refleksi filsafat dalam Upanisad Zaman Skeptisisme 600 SM-300 M) Refleksi terhadap ritualisme dan spekulasi; Buddhisme dan

Asal Mula Filsafat Cina

A. Tiga Aspek Sejarah Awal Mula Filsafat Cina              Dalam memahami asal mula Filsafat Cina, ada 3 hal yang perlu diketahui.  Pertama , filsafat adalah sebuah usaha sadar untuk memformulasikan pandangan-pandangan dan nilai-nilai sebagai ekspresi dari keyakinan fundamental sekelompok orang. Karenanya filsafat tidak dapat dilepaskan dari latar belakang budaya dan tradisi kelompok    tersebut. Dalam hal ini adalah bahasa, seni, literatur, dan agama.  Yang kedua , filsafat sebagai sebuah aktivitas yang berkelanjutan haruslah dipandang sebagai sesuatu yang muncul dari aktivitas praktis kehidupan yang berfokus pada pemecahan masalah tentang pengetahuan yang benar, pemahaman asali, dan penghargaan yang wajar atas berbagai masalah kehidupan, entah secara individu ataupun sosial.  Yang ketiga  adalah lebih berupa konstruksi-konstruksi teoretis sebagai hasil pemikiran filosofis ataupun kegiatan kultural dari suatu kelompok orang/masyarakat. Pengertian “asal mula’ ini    haruslah di