Dinasti
Ming [明朝] (Tahun 1368 ~ 1644) adalah Dinasti yang didirikan oleh Suku
Han setelah meruntuhkan kekuasaan Suku Mongol yang mendirikan Dinasti
Yuan di daratan China. Pada Tahun 1368 bulan 8, Dinasti Yuan dinyatakan
berakhir setelah Pasukan Militer Zhu Yuan Zhang [朱元璋] yang dipimpin
oleh Jenderal Xu Da dan Jenderal Chang Yu Chun berhasil memasuki Kota
Dadu (Bei Jing) Ibukota Dinasti Yuan. Pada Tahun yang sama, Zhu Yuan
Zhang menobatkan dirinya menjadi Kaisar dengan Gelar Kaisar Ming Tai Zu
[明太祖] dan menyebutkan Dinasti yang baru didirikannya tersebut menjadi
Dinasti Ming dengan nama pemerintahannya Hong Wu [洪武] dan beribukota di
Ying Tian (sekarang di daerah Nan Jing).
Kaisar Ming Tai Zu (Zhu Yuan Zhang) kemudian melakukan beberapa
reformasi (pembaruan) terhadap sistem lama yang diterapkan oleh Dinasti
Yuan. Pembaruan di sistem pemerintahan antara lain menghilangkan jabatan
Perdana Menteri dan membentuk 6 (enam) Kementerian yang menangani
operasional pemerintahannya. Keenam Kementerian tersebut adalah Li Bu
[吏部](Kementerian Aparat Negara), Hu Bu [户部] (Kementerian Keuangan), Li
Bu [礼部] (Kementerian Tata Krama atau Ritual), Bing Bu [兵部](Kementerian
Pertahanan), Xing Bu[刑部] (Kementerian Hukum) dan Gong Bu [工部]
(Kementerian Pekerjaan Umum). Keenam Kementerian tersebut dikendalikan
langsung oleh Kaisar sendiri sehinggan Kaisar memiliki kekuasaan penuh
terhadap setiap kebijakan penting dalam pemerintahan. Sistem
Pemerintahan yang menggunakan 6 Kementerian ini kemudian juga digunakan
oleh Dinasti Qing sebagai sistem pemerintahannya.
Untuk menyeleksi Kepegawaiannya, Dinasti Ming menggunakan Sistem
Ujian Nasional Kekaisaran atau disebut juga dengan Ke Ju [科举]. Dinasti
Ming juga menggunakan waktu selama 12 tahun untuk menyusun Undang-undang
Dinasti Ming yang merupakan dasar dari kestabilan politik ekonominya.
Kaisar Ming Tai Zu (Zhu Yuan Zhang) memegang kekuasaan selama 31
tahun hingga meninggal dunia. Tahta Kekaisaran kemudian diteruskan oleh
Kaisar Ming Hui Di [惠帝] Zhu Yin Wen [朱允文]. Tetapi Putra keempat Zhu Yuan
Zhang yang bernama Zhu Di [朱棣] yang saat itu menjabat Raja Yen
melakukan perlawanan dengan alasan mengusir Pengkhianat, perlawanan
tersebut kemudian dikenal dengan nama Jing Nan zhi Yi [ 靖难之役]. Perang
Saudara tersebut berlangsung selama 4 tahun yang kemudian dimenangkan
oleh Zhu Di. Zhu Di naik tahta menjadi Kaisar ketiga Dinasti Ming dengan
gelar Kaisar Ming Cheng Zu [明成祖] . Masa Pemerintahaannya disebut dengan
Yong Le [永乐].
Untuk memperkuat pertahanan di bagian utara, Kaisar Ming Cheng Zu
melakukan 5 kali penyerangan ke suku minoritas utara pada tahun 1410
sampai tahun 1424. Kelima penyerangan tersebut dipimpin oleh Kaisar Ming
Cheng Zu sendiri. Pada tahun 1421, Kaisar Ming Cheng Zu memindahkan
Ibukotanya dari Ying Tian (Nan Jing) ke Bei Jing dengan alasan
memperkuat pertahanan terhadap ancaman suku minoritas dibagian Utara.
Dinasti Ming mengalami perkembangan yang pesat saat Pemerintahan
Kaisar Ming Cheng Zu, Kaisar Ren Zong, Xuan Zong dan Ying Zong. Pada
Tahun 1449, Suku Wala melakukan penyerangan ke daerah perbatasan
Dinasti Ming, Kaisar Ming Ying Zong beserta Kasim Wan Zhen memimpin
pasukan yang berjumlah 500 ribu orang melakukan perlawanan terhadap
invasi tersebut. Tetapi Suku Wala berhasil menangkap Kaisar Ming Ying
Zong dan menawannya. Perperangan tersebut terkenal dengan sebutan “Tu Mu
Zhi Bian [土木之变].”
Wakil Menteri Pertahanan saat itu Yu Qian langsung meminta adiknya
Kaisar Ming Ying Zong yang bernama Zhu Qi Yu [朱祁钰] untuk naik tahta
menjadi Kaisar Baru (Kaisar Jing Tai [景泰帝]) dengan maksud mempersatu
kekuatan militer dan rakyat untuk mengadakan perlawanan. Akhirnya
Militer Dinasti Ming berhasil memukul mundur Suku Wala dan melepaskan
Kaisar Ming Ying Zong, Suku Wala terpaksa melakukan perjanjian
perdamaian dengan Dinasti Ming. Pada tahun 1457, mantan Kaisar Ming Ying
Zong berhasil memperebutkan kembali tahta kekaisarannya dari Kaisar
Jing Tai atas bantuan para Kasim ([huan guan [宦官]]. Setelah kembali
menjadi Kaisar, Kaisar Ming Ying Zong langsung menangkap Yu Qian dan
memberikan kenaikan pangkat dan posisi para Kasim yang pernah
membantunya. Dengan demikian, kekuasaan para kasim menjadi sangat besar
melebihi kekuasaan para pejabat kekaisaran lainnya seperti para Menteri
dan Jenderal. Hampir seluruh kekuasaan Dinasti Ming dipegang oleh para
Kasim tersebut.
Di akhir-akhir masa Dinasti Ming dibawah pemerintahaan Kaisar Ming
Shen Zong [明神宗], kondisi perpolitikan menjadi sangat kacau. Pada tahun
1573, Kaisar Ming Shen Zong memerintahkan Zhang Ju Zheng [张居正] sebagai
Sekretaris Jenderal untuk melakukan reformasi terhadap kondisi
perpolitikan dan perekonomian yang makin memburuk ini. Zhang Ju Zheng
mengukur ulang semua tanah milik Negara dan menaikan pajak Negara. Hal
ini mendapat perlawanan yang luar biasa dari para bangsawan, tetapi
Zhang Ju Zheng tidak mempedulikannya dan terus melakukan reformasi di
Dinasti Ming. Zhang Ju Zheng juga memperbaiki pengairan Sungai Huang He
sehingga sektor pertanian dapat berkembang dengan baik. Zhang Ju Zheng
juga memecat pegawai-pegawai yang tidak produktif dan membangun menara
pemantauan musuh sehingga memperkuat pertahanan di bagian Utara. Setelah
beberapa tindakan reformasi yang dilakukan oleh Zhang Ju Zheng, Dinasti
Ming dapat menikmati masa yang sangat stabil di bidang perpolitikan dan
perekonomian serta merupakan masa yang terbaik dan makmur setelah
Kaisar Ming Ying Zong.
Setelah Masa Kaisar Ming Sheng Zong, Dinasti Ming mengalami
penurunan. Pada tahun 1628, Kaisar Dinasti Ming yang terakhir naik
tahta, yaitu Kaisar Ming Shi Zong [思宗] atau disebut juga Kaisar Cong
Zhen [崇祯帝]. Pada Masa tersebut merupakan masa yang paling kacau dalam
sejarah Dinasti Ming. Pada tahun ke-13 pemerintahan Kaisar Cong Zhen,
para pemberontak yang dipimpin oleh Li Zhi Cheng [李自成] dan Zhang Xian
Zhong [张献忠] masing-masing menyerang daerah Sichuan dan Henan, kekuatan
para pemberontak tersebut makin hari makin membesar. Pada tahun 1664, Li
Zhi Cheng berhasil memasuki Ibukota Bei Jing, Kaisar Zhong Zhen
kemudian terpaksa bunuh diri di gunung Mei [煤山]. Dinasti Ming berakhir.
Karena perpolitikan pada Dinasti Ming lebih stabil dari
dinasti-dinasti sebelumnya sehingga perekonomian, pertanian dan
kerajinan tangan serta industri produksi peralatan dapat berkembang
dengan lebih baik jika dibandingkan dengan dinasti sebelumnya. Di bidang
sastra, terdapat 3 maha karya seperti Xi You Zi [西游记], Shui Hu [水浒]
dan San Guo Yan Yi [三国演义]. Di bidang kelautan, pada masa pemerintahan
Kaisar Ming Cheng Zu (Yongle), Pelaut terkenal China yang bernama
Laksamana Cheng Ho (Zheng He [郑和]) memimpin 6 kali misi ekspedisi, yang
terjauh sampai ke pantai bagian Timur Afrika sehingga memperkuat
hubungan Dinasti Ming dengan negara-negara lainnya.
Komentar
Posting Komentar
Mohon untuk tidak memasang Iklan
ADMIN