Dinasti
Qin[秦朝] (Tahun 221 sebelum Masehi ~ Tahun 206 sebelum Masehi) merupakan
Dinasti Pertama China yang menyatukan keragaman suku bangsa di Negara
China dalam satu Kebangsaan tunggal Nasional China dan juga merupakan
Dinasti Pertama yang menggunakan sistem pemerintahan terpusat
(sentralisasi) yaitu sistem pemerintahaan yang Kekuasaannya terletak
penuh ditangan Kaisar yang juga merupakan dasar dari Sistem Kekaisaran
feodal yang diteruskan oleh dinasti-dinasti setelahnya selama ribuan
tahun.
Kaisar Pertamanya yaitu Kaisar Qin Shi Huang (Shi Huang Di [始皇帝])
berhasil mengakhiri perpecahan antar negara-negara bagian adipati di
masa periode Negara berperang (Zhan Guo [战国]) yang berlangsung selama 500 tahun lamanya.
Dengan Kekuatan Ekonomi dan Militernya, Kerajaan Qin berhasil
menyatukan kembali daratan China dengan melenyapkan 6 kerajaan lainnya.
Yin Zheng [赢政] yaitu nama asli Kaisar Qin yang memakai gelar Kaisar Qin
Shi Huang pada tahun ke-26-nya merubah sistem politik desentralisasi
menjadi sentralisasi, tidak ada sistem Negara bagian adipati dibawah
kekuasaannya. Sistem Politik tersebut sangat berbeda dengan sistem
politik pada dinasti-dinasti sebelumnya sehingga penerapannya juga
menghadapi banyak tantangan dan perlawanan dari pejabat yang memiliki
pemikiran politik yang masih bersifat konvensional.
Yin Zheng kemudian juga merubah gelar Raja (Wang [王]) menjadi Kaisar
(Huang Di [皇帝]) , istilah Huang [皇] diambil istilah “San Huang [三皇]”
dan Di [帝] dari istilah “Wu Di [五帝]” dan menetapkan Kota Xian Yang [咸阳]
sebagai Ibukotanya. Kaisar Qin Shi Huang membagi Daratan China menjadi
36 Propinsi yang kepala daerahnya langsung ditunjukan oleh Pemerintah
Pusat dan tidak dapat menjabat secara turun menurun. Di Pemerintahan
Pusat, dibentuk Jabatan Perdana Menteri Kanan dan Kiri [左右丞相], Yu Shi
Ta Fu [御使大夫], Tai Wei [太尉], Jiang Jun [将军], Ting We [廷尉] dan jabatan
lainnya. Kaisar Qin Shi Huang juga mempersatukan penggunaan Bahasa dan
Tulisan serta satuan Pengukuran seperti derajat, kepanjangan dan berat.
Dibawah Perdana Menteri Qin yang bernama Li Shi, Tulisan Qin Zhuan [秦篆]
disebut juga dengan Xiao Zhuan [小篆] ditetapkan sebagai bentuk tulisan
resmi di Dinasti Qin. Pada tahun 221 sebelum Masehi, Kaisar Qin Shi
Huang menetapkan Peraturan untuk mempersatukan Tulisan, Uang, Sistem
Pertanahan, Sistem Transportasi dan sistem-sistem lainnya.
Untuk mengurangi ancaman dari Suku Minoritas Xiong Nu [匈奴] di daerah
Utara, Kaisar Qin Shi Huang mengirimkan 300,000 ribu tentara dibawah
pimpinan Jenderal Besar Meng Tian untuk menyerang suku Xiong Nu
tersebut. Kaisar Qin Shi Hung juga memerintahkan untuk membangun Tembok
Keamanan yang kemudian dikenal dengan nama Wan Li Chang Cheng [万里长城]
yaitu Tembok yang panjangnya puluhan ribu miles. Di Dalam Negeri, Kaisar
Qin Shi Huang memerintahkan untuk melakukan pembangunan besar-besaran
terhadap Istana dan Kuburan Kekaisaran sehingga memerlukan keuangan dan
tenaga kerja yang sangat banyak sekali.
Kaisar Qin Shi Huang dalam 12 tahun masa pemerintahannya sering
melakukan perjalanan mengelilingi Negerinya. Tujuan dari
perjalanan-perjalanan tersebut antara lain adalah untuk melakukan
upacara Ritual Doa untuk keselamatan dan kebahagian serta untuk
menunjukan Kewibawaan dan kekuasaan kepada Rakyatnya. Berikut ini adalah
perjalanan-perjalanan yang pernah dilakukan oleh Kaisar Qin Shi Huang :
- Tahun 220 Sebelum Masehi, melakukan perjalanan ke daerah Long Xi [陇西] dan 2 Propinsi di bagian utara.
- Tahun 219 Sebelum Masehi, melakukan perjalanan ke Gunung Zou Yi [邹峄].
- Tahun 218 Sebelum Masehi melakukan perjalanan ke Gunung Zhi Fu [芝罘].
- Tahun 215 Sebelum Masehi melakukan perjalanan ke Gunung Jie Shi [碣石].
- Tahun 210 Sebelum Masehi melakukan perjalanan ke Gunung Jiu Yi [九疑].
Demi untuk mencari cara untuk hidup abadi, Kaisar Qin Shi Huang
memerintahkan Xu Fu [徐福] untuk melakukan pelayaran ke seluruh penjuru
dunia untuk mendapatkan cara untuk menjadi Dewa, tetapi Xu Fu tidak
pernah kembali lagi ke negerinya.
Dalam Perjalanan ke-5 kalinya, Kaisar Qin Shi Huang wafat dalam
perjalanan pulang. Perdana Menteri Li Shi dan Kasim Zhao Gao
bersekongkol memalsukan Surat Perintah Kaisar untuk membunuh Jenderal
besar Meng Tian [蒙恬] dan Pangeran Fu Shu [扶苏] agar dapat mengangkat anak
ke 18 Kaisar Qin Shi Huang yang bernama Hu Hai [胡亥] naik ke tahta
Kekaisaran menjadi Kaisar Qin Er Shi [秦二世]atau Kaisar Qin II. Beberapa
waktu kemudian, Perdana Menteri Li Shi juga dibunuh oleh Kasim Zhao Gao
sehingga kekuasaan Dinasti Qin sepenuhnya dikuasai oleh Hu Hai dan Kasim
Zhao Gao. Tetapi Kaisar Qin II sangat lemah dan tidak bermoral dan
mengikuti semua perkataan Kasim Zhao Gao sehingga banyak pejabat
kekaisaran dan Rakyat tidak puas dan kecewa. Dimana-mana terjadi
pemberontakan, diantaranya adalah pemberontakan Chen Sheng dan Wu Guang
pada tahun 209 sebelum masehi, pemberontakan Xiang Yu dan Liu Bang di
tahun 207 sebelum masehi sehingga mempercepat keruntuhan Dinasti Qin.
Pada Tahun 206 Sebelum Masehi, Zhao Gao memaksa Kaisar Qin II (Qin Er
Shi) bunuh diri kemudian mengangkat Zi Ying [子婴] menjadi Kaisar Qin
III. Tetapi saat itu, Liu Bang telah menyerang ibukota Xian Yang, Kaisar
Qin III akhirnya membunuh Zhao Gao dan menyerahkan diri kepada Liu
Bang. Dengan demikian pemerintahan Dinasti Qin berakhir.
Dalam perpolitikan pemerintahan Dinasti Qin, pembagian Negara adipati
dihilangkan dan kepala daerah diutuskan langsung oleh pusat sehingga
memperkuat kekuasaan Kaisar. Pada Tahun 212 Sebelum Masehi, Kaisar Qin
Shi Huang menyetujui usulan dari Perdana Menteri Li Shi untuk membakar
habis semua buku simpanan pribadi (kecuali Buku sejarah Qin, Buku
kedokteran, Buku Pertanian dan Buku Peramalan) dan mengubur secara
hidup-hidup para pemikir dan pengikut konsep Lu [儒学] sekitar 460 orang.
Tindakan tersebut dikenal dengan istilah “Fen Shu Keng Ru [焚书坑儒]”, jika
diterjemahkan langsung adalah membakar buku dan mengubur pengikut Lu.
Hal ini dilakukan Kaisar Qin Shi Huang untuk menekan para pengikut Lu
agar sistem politik baru yang diterapkannya dapat berlangsung dengan
baik dan mulus. Tetapi karena Keuangan dan sebagian besar penduduknya
dipakai dalam mengadakan pembangunan-pembangunan yang besar seperti
pembangunan Istana, Tembok Raksasa dan tempat pemakaman Kekaisaran,
penduduk yang digunakan untuk sektor pertanian dan sektor perekonomian
lainnya menjadi sangat sedikit sehingga perkembangan ekonomi saat itu
mengalami penurunan. Saat itu, penduduk Dinasti Qin hanya berjumlah
sekitar 20-jutaan orang, pembangunan pemakaman memakai sekitar 1,5
jutaan orang, Penjagaan Lima Gunung penting sekitar 500 ribuan orang,
Prajurit untuk pertahanan di perbatasan Xiong Nu sekitar 300 ribuan
orang, Pembangunan Pagar Raksasa sekitar 500 ribuan orang dan
pembangunan lainnya sekitar 300 ribuan orang. Jadi sekitar 15%
penduduknya dipakai untuk melakukan pembangunan-pembangunan yang disebut
diatas.
Dinasti Qin yang didirikan oleh Kaisar Qin Shi Huang (Tahun 221
Sebelum Masehi) sampai berakhirnya Dinasti Qin di tangan Kaisar Qin III
(Tahun 206 Sebelum Masehi) hanya berumur 15 Tahun.
Komentar
Posting Komentar
Mohon untuk tidak memasang Iklan
ADMIN