Penulis dalam bahasa Melayu Tionghoa, lahir di Pasuruan, 9 Februari
1900. Thiam Tjing semasa hidup pernah menjadi wartawan di Pewarta
Soerabaia bersama Liem Hoen Hian. Tokoh ini dikenal sebagai tokoh yang
kritis terhadap pemisahan golongan Tionghoa antara Peranakan dan Totok.
Salah satu tulisannya yang kritis terhadap pemisahan golongan
tersebut dimuat di Koran Pembrita Djember. Tulisan lainnya di temukan di
harian Indonesia Raya. Selain menjadi wartawan, tokoh ini pernah pula
menjadi serdadu sukarela dalam Stadswacht Belanda di Surabaya.
Tulisannya yang sudah dibukukan yaitu Indonesia dalam Api dan Bara
dan Menjadi Tjamboek Berduri, himpunan tulisan dari nama pena Thiam
Tjing.
Kwee Thiam Tjing meninggal pada 1974, beberapa bulan setelah peristiwa Malari.
Kwee Thiam Tjing meninggal pada 1974, beberapa bulan setelah peristiwa Malari.
Komentar
Posting Komentar
Mohon untuk tidak memasang Iklan
ADMIN