Sun Tzu (Sun Zi [孙子]) yang nama aslinya adalah Sun
Wu [孙武] merupakan seorang ahli militer dan Jenderal Besar di Kerajaan Wu
pada masa musim semi gugur China [春秋]. Karyanya “Sun Zi Bing Fa
[孙子兵法]” atau “Seni Perang Sun Tzu” memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap sejarah dan seni budaya Negara China serta Asia. Buku
Militernya yang berjudul “Sun Zi Bing Fa” telah di terjemahkan ke dalam
berbagai bahasa dan dipergunakan sebagai strategi dalam dunia bisnis
pada zaman sekarang ini. Buku “Sun Zi Bing Fa” dalam bahasa Inggris
dikenal dengan “The Art of War”.
Sun Tzu (tahun 544 SM – 470 SM) adalah warga Negara Kerajaan Qi
(sekarang di propinsi Shandong, China) dan merupakan keturunan dari
keluarga yang memiliki bakat militer yang tinggi, Kakeknya adalah
seorang Jenderal terkenal di Kerajaan Qi. Sejak kecil, Sun Tzu sudah
sangat senang meneliti kemiliteran dan memiliki pendapat tersendiri di
bidang kemiliteran ini. Saat Sun Tzu berumur 18 Tahun, Kerajaan Qi
terjadi perang saudara yang berkepanjangan diantara para bangsawan yang
saling merebut kekuasaan kerajaan Qi. Sun Tzu yang kecewa dengan kondisi
negaranya tersebut dan berpendapat bahwa bakatnya tidak akan
dipergunakan lagi di Kerajaan Qi. Oleh karena itu, Sun Tzu meninggalkan
Negara Kerajaan Qi [齐国] dan menuju ke Negara Kerajaan Wu [吴国] yang
berada di bagian selatan China.
Sesampainya di Negara Kerajaan Wu, Sun Tzu menetap di Ibukota
Kerajaan Wu yaitu Gu Su [姑苏] (Sekarang di Propinsi Jiangsu, Kota Suzhou,
China) dan meneruskan penelitian dan penulisan buku Militernya. Di
Kerajaan Wu, Sun Tzu bertemu dengan Wu Zi Xu [伍子胥] yang juga merupakan
seorang pejabat militer di Kerajaan Wu.
Raja Wu yang bernama He Lu [阖闾] bercita-cita untuk menjadikan Negara
Kerajaan Wu sebagai Negara yang besar dan disegani oleh Negara lainnya.
Sasaran utamanya adalah menaklukkan Negara Kerajaan Chu [楚国] yang
merupakan salah satu Negara Kerajaan terbesar dan terkuat pada Masa Semi
Gugur. Tetapi Raja Wu tidak menemukan seorang Jenderal yang sesuai
dengan misi tersebut. Wu Zi Xu kemudian memperkenalkan dan menyakinkan
kemampuan Sun Tzu kepada Raja Wu sebanyak 7 kali. Raja Wu akhirnya
menerima usulan Wu Zi Xu dan memerintahkannya untuk mengundang Sun Tzu
ke Istana.
Sun Tzu kemudian mempersembahkan Buku Militer hasil karyanya yang
berjumlah 13 BAB kepada Raja Wu. Setelah mempelajarinya, Raja Wu sangat
senang dan memuji Sun Tzu atas bakat yang luar biasa di bidang
kemiliteran ini.
Untuk menguji kemampuan Sun Tzu dalam memimpin Pasukan Militer. Raja
Wu sengaja memilih 180 wanita pembantu Istana dan memerintahkan Sun Tzu
untuk melatihkan 180 wanita pembantu Istana tersebut menjadi Pasukan
Elit yang siap untuk perang. Sun Tzu kemudian membagi 180 wanita
pembantu istana tersebut menjadi 2 kelompok. Masing-masing kelompok
dipimpin oleh seorang Selir kesayangan Raja Wu. Sun Tzu kemudian
mengajarkan berbagai perintah militer. Tetapi tidak ada satupun yang
menghiraukan perintah tersebut. Kelompok Pasukan tersebut kacau balau.
Melihat kondisi ini, Sun Tzu kemudian memerintahkan untuk menghukum
kedua pemimpin kelompok yang juga adalah Selir Kesayangan Raja Wu dengan
hukuman memenggal kepala mereka. Menurut Sun Tzu, kekacauan yang
terjadi di dalam kelompok adalah tanggung jawab dan ketidakmampuan
Pemimpinnya. Hukuman ini dicegah oleh Raja Wu tetapi Sun Tzu mengatakan
bahwa dalam memimpin Pasukan Perang, ketegasan dan Dispilin merupakan
kunci utama kemenangan. Akhirnya Raja Wu merelakan hukuman tersebut
meskipun dengan hati yang tidak senang dan sangat terpaksa. Setelah
mengeksekusi kedua Selir kesayangan Raja Wu, Sun Tzu kemudian mengangkat
2 Wanita pembantu Istana yang berdiri di barisan paling depan menjadi
Pemimpin kelompok. Akhirnya, Semua anggota kelompok menjadi displin dan
teratur mengikuti pelatihan tersebut. Sun Tzu berhasil membuat
sekelompok Wanita Pembantu Istana menjadi Pasukan Militer yang
berdisiplin tinggi dan siap untuk perang. Peristiwa tersebut dikenal
dengan “Melatih Perang di Istana Wu, Memenggal Selir Raja” atau “Wu Gong
Jiao Zhan, Zhan Mei Ji [吴宫教战,斩美姬]”.
Sun Tzu kemudian dilantik menjadi Panglima Jenderal tertinggi
Kerajaan Wu. Bersama dengan Wu Zi Xu membantu Raja Wu memerintah
Kerajaan Wu serta meningkatkan kekuatan Militernya. Pada Tahun 506 SM,
Raja Wu memerintahkan Sun Tzu dan Wu Zi Xu menyerang Negara Kerajaan
Chu. Sun Tzu menggunakan strategi Penyerangan secara diam-diam agar
mendapatkan kemenangan Mutlak. Di Bai Ju [柏举], Pasukan yang dipimpin
oleh Sun Tzu berhasil mengalahkan Pasukan Kerajaan Chu. Dalam 5 kali
perperangan, semuanya dimenangi oleh Pasukan Kerajaan Wu yang dipimpin
oleh Sun Tzu.
Kemenangan tersebut membuktikan kekuatan Kerajaan Wu dan berhasil
menjadikan Kerajaan Wu sebagai Negara Terkuat di bagian selatan serta
disegani oleh Negara-negara lainnya. Kerajaan-Kerajaan di bagian Utara
seperti Negara Kerajaan Qi dan Negara Kerajaan Jin juga merasa terancam
atas bangkitnya Negara Kerajaan Wu. Kerajaan Wu akhirnya berhasil
menjadi salah satu dari 5 Kerajaan Terkuat di masa Musim Semi dan Gugur.
Salah satu buku yang mencatat Sejarah dan Biografi Sun Tzu adalah Buku “Shǐ jì. Sūn zi wú qǐ liè zhuàn [史记.孙子吴起列传]” atau “Catatan Sejarah, Biografi Sun Tzu dan kebangkitan Kerajaan Wu”, karya Sima Qian [司马迁].
Penasaran dengan isi buku SUNTZU (versi bahasa inggris) klik sini
Komentar
Posting Komentar
Mohon untuk tidak memasang Iklan
ADMIN