Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Perdagangan Anak di Tiongkok Kian Meningkat

Setiap hari 57 anak diculik di Tiongkok. Xiao, seorang ayah yang kehilangan anaknya, Xiaosong, delapan tahun silam. ( BBC Indonesia ) Perdagangan gelap anak di Tiongkok semakin berkembang pesat sampai ada bayi-bayi yang djual lewat internet. Polisi mengatakan korban berasal dari perkiraaan 20.000 anak yang diculik di Tiongkok setiap tahunnya, seperti dilaporkan dari kota Chengde di Provinsi Hebei. Salah satu kasus adalah menjelang tahun baru Tiongkok pada Februari 2007 lalu yang menimpa keluarga Xiao Chaohua, seorang pekerja pabrik tekstil di Huizhou, dekat perbatasan dengan Hong Kong. Putranya Xiaosong yang berusia lima tahun meminta uang untuk membeli jajanan saat magrib dan Xiasong memberinya uang dan meminta kakaknya, Xiao Lu, yang berusia 10 tahun mendampinginya. Namun Xiao Lu pulang sendirian dan Xiaosong hilang saat ngobrol dengan temannya di toko jajanan. Itulah terakhir kali Xiao melihat putranya dan walau sudah melapor polisi, memasang iklan dengan imbalan hadiah, maup

JALUR SUTRA TIONGKOK ZAMAN DAHULU

"Jalur sutra" merupakan sandi perdagangan yang dibuka oleh Tiongkok pada lebih 2 ribu tahun yang lalu. Jalur itu terkenal karena menghubungkan Cina dengan negara-negara Asia, Eropa dan Afrika dan memberikan kontribusi yang besar untuk perubahan barang dan interaksi peradaban antara Timur dan Barat. "Jalur sutra" merupakan sandi darat yang dibuka oleh Tiongkok pada zaman kuno untuk memungkinkan pedagang Cina berdagang di negara-negara Asia Tengah, Asia Selatan, Asia Barat, Eropa dan Afrika Utara. Karena sejumlah besar benang dan kain sutera dijual ke Barat melalui rute tersebut, maka sandi itu disebut "sandi sutera". Menurut penelitian pakar arkeologi, pangkal "sandi sutera" terletak di kota Chang'an, yaitu ibukota untuk beberapa dinasti Tiongkok pada waktu yang lampau dan dikenal kota Xi'an, ibukota provinsi Shaanxi pada masa ini. "Jalur sutera" dibuka pada zaman Dinasti Han, yaitu abad pertama sebelum Masehi. "Jalur sut

Toko Merah Glodok

Berlokasi di Jalan Kali Besar Barat 17, di sisi sungai Ciliwung, bagian dari Roa Malaka, Toko Merah sebelumnya merupakan kediaman dari Willem Baron van Imhoff, yang dikemudian hari menjadi Gubernur Jenderal Perusahaan Kongsi Hindia Timur (VOC) periode 1743-1750. Dalam sejarah panjangnya, bangunan ini pernah diubah menjadi akademi maritim dari tahun 1743-1755, akademi maritim pertama dan bergengsi di Timur Jauh pada saat itu. Dikemudian hari bangunan juga pernah digunakan menjadi tempat tinggal sementara dari  pejabat tinggi pemerintahan dari tahun 1787-1808. William Bligh, komandan dari kapal Bounty, dimana wakilnya melakukan pemberontakan di atas kapal pada tanggal 28 April 1789,  pernah menjadi tamu disini. Pemberontakan ini menjadi terkenal dengan dibuatnya film ‘The Mutiny on the Bounty’ dengan Anthony Hopkins sebagai ‘Bligh’ dan Mel Gibson sebagai wakil komandan ‘Christian Fletcher’. Pada tahun 1851, bangunan ini dibeli oleh pedagang Cina yang mengecat semua tembok batu batanya

YI-JING BIANGNYA KITAB KLASIK TIONGKOK

Yi-Jing, Biangnya Kitab Klasik Tiongkok Kitab ini lebih dikenal sebagai buku pintarnya 
Fengshui. Padahal Yi-Jing
adalah sumber semua kitab klasik Tiongkok . Kitab Yi-jing merupakan 
salah satu buku tertua di
muka bumi ini. Buku ini
 dikenal sangat klasik di
 Tiongkok. Selain itu Yi-Iing 
juga menjadi sumber dari 
semua kitab klasik ‘Tiongkok 
termasuk sishu dan wujing.
 Secara tidak langsung pola
 fikir Yin Yang yang di jabarkan 
dalam kitab Yi-Jing, sudah
 menjadi konsep dasar
 pemikiran dalam 
budaya Tionghoa.
Namun sayang sekali, banyak orang lebih
 mengenal Yi-Jing 
sebagai “buku
pintar”nya “ahli
 Fengshui” dan “ahli
 ramal”. Padahal yang digunakan para “ahli” itu diperkirakan
 hanya 2% dari kitab Yi-Jing. “Yi Jing ini adalah biang dari segalanya, dari Yi-Jing timbul Fengsui dan akhirnya ramalan,” kata Budi Tamtomo, pakar dan 
pemerhati budaya Tionghoa Sekitar 7.000 tahun lalu, seorang tokoh bijak bernama Fuxi mempelajari fenomena alam dalam waktu cukup
 lama. Beliau menyimpul

BULAN TUJUH LUNAR, BULAN SETAN GENTAYANGAN

Dalam kepercayaan tradisi budaya Tionghua, bulan tujuh penanggalan lunar adalah bulan yang kurang baik, karena diyakini mulai tanggal 1 bulan 7 ( pas jatuh pada  tanggal 27 Juli 2014 ) sampai tanggal 30 bulan 7 penanggalan Lunar, tradisi Tionghua meyakini bahwa dalam kurun waktu tersebut pintu neraka dibuka, dan para setan penghuni neraka berkeliaran ke dunia yang dihuni manusia, mereka kebanyakan adalah roh-roh yang sudah tidak disembahyangi oleh keturunannya atau mereka yang meninggal karena musibah, sehingga tidak ada lagi yang menyembahyangi mereka. Hadirnya penghuni neraka ke alam manusia, sudah pasti banyak membawa gangguan pada ketentraman kehidupan manusia. Maka orang Tionghua yang masih kental tradisinya, tidak akan adakan pesta atau acara pada bulan tujuh, pantangan – pantangan juga bermunculan pada bulan tujuh ini, anak – anak dilarang pakai pakaian yang warna yang mencolok, tak boleh bersiul dimalam hari, jika malam hari berjalan sendiri dan jika ada yang memanggil jang

ZHONGQIU JIE (MID AUTUM FESTIVAL)

Bagi orang Tionghoa yang masih melestarikan budaya leluhurnya, maka dalam satu tahun ada 8 macam festival yang dirayakan. Setelah selesai sembahyang bulan 7, maka pada bulan 8 penanggalan lunar ini, masyarakat Tionghoa sudah mulai sibuk dengan perayaan Zhongqiu ( 中秋节) . Pada tahun 2014, ini pada tanggal 8 September, atau lebih popular disebut festival kue bulan. Kegiatan sembahyang Zhongqiu ini sejarahnya sudah ada 2000 tahun lebih. Dalam catatan di Kitab klasik  Liji  (kitab tata susila ), sudah muncul kosa kata Zhongqiu. Dalam catatan diuraikan bahwa musim semi, raja sembahyang matahari dan pada pertengahan musim semi sembahyang pada rembulan. Kegiatan rutin ini ditiru oleh para raja negara bagian dan para cendekiawan, lalu perlahan-lahan menyebar juga ke masyarakat umum. Tiongkok adalah negara agraris, maka pada musim semi selesai panen raya, petani mengadakan sembahyang syukuran pada Tuhan. Mereka memilih tanggal 15 bulan 8 imlek untuk melakukan acara akbar ini. Dengan demiki

SEJARAH TEO CHEW

Saat ini, orang Teo Chew banyak yang tinggal di luar Tiongkok, di Asia Tenggara. Mereka juga ada dimana saja di dunia termasuk di Amerika Utara, Perancis dan Australia. Asalnya orang-orang Teochew adalah  dari daerah Chaoshan provinsi Guangdong Timur. Karena ulet, orang Teo Chew banyak yang sukses dan menjadi orang kaya. Karena itu mereka dijuluki orang Yunani dari Timur. Teo Chew adalah salah satu suku Tionghoa yang juga memiliki sejarah yang cukup tua. Sejak zaman Qin Shi Huang, raja pertama yang menyatukan Tiongkok, ada catatan sejarah, bahwa suku Teo Chew saat itu juga tidak luput dari intervensi kerajaan besar saat itu. Orang Teo Chew di daerah Kepulauan Riau dan sekitarnya banyak bermata pencaharian di laut. Mereka piawai dalam menangkap ikan dan membuat kapal kayu. Makin lama, makin sulit mendapat daerah yang bisa menghasilkan ikan yang banyak, penghasilan juga menurun. Maka, mereka sekarang banyak juga yang beralih berbisnis di darat seperti suku Tionghoa lainnya. Ora

PEDOMAN HIDUP OLEH KONGHUCU

子 曰:“君 子 食 無 求 飽,居 無 求 安,敏 於 事 而慎 於 言,就 有 道 而 正焉,可 謂 好 學 也已。”  ( Zi yue: “Jun zi shi wu qiu bao, ju wu qiu an, min yi shi er shen yi yan, jiu you dao er zheng yan, ke wei hao xue ye yi.”) Pengertiannya : Konghucu (Kongzi) berkata, ” Seorang insan kamil, makan tidak mengutamakan kenyangnya, tempat tinggal tidak mengutamakan kenyamanan, ia bekerja rajin dan tangkas, berbicara hati-hati, mendekati orang yang berbudi luhur untuk dijadikan teladan, maka ini sudah dapat dikatakan orang yang suka belajar .” Orang zaman dulu sangat mementingkan pembinaan diri, maka walaupun mereka sudah mendapat kedudukan tinggi, namun mereka masih tetap pada prinsip hidup dalam koridor membina diri, mendekatkan diri pada yang maha kuasa. Hal ini sangat berbeda dengan orang zaman sekarang yang setiap hari mengejar harta kekayaan dan kedudukan. Banyak orang sekarang seakan sudah tidak ada waktu lagi untuk memikirkan masalah peningkatan kesadaran rohani. Sekilas kita melihat taraf hidup manusia

HARI VALENTINE ORANG TIONGHOA

Selain bulan tujuh diyakini oleh masyarakat Tionghoa sebagai bulan setan, namun uniknya, pada tanggal 7 bulan 7 penanggalan lunar adalah hari Valentine orang Tionghoa yang sudah diyakini sejak dahulu. Cerita dari sebuah mitologi zaman dahulu, konon hiduplah seorang gembala sapi. Karena kedua orang tuanya sudah meninggal, maka dia ikut dengan kakaknya yang sudah berkeluarga, namun kakak iparnya sering melakukan tindakan yang tidak adil terhadap dia. Pada suatu saat di musim semi, kakak iparnya menyuruh dia pergi menggembala sapi yang hanya 9 ekor, namun kakak iparnya minta, jika nanti sapi sudah menjadi 10 ekor, barulah dia boleh kembali kerumah. Gembala sapi ini sangat bingung dan menggiring sapi-sapi kearah hutan dan mendapatkan padang rumput, dia membiarkan sapi nya makan rumput sementara dia duduk kebingungan memikirkan bagaimana caranya bisa membuat sapi menjadi 10 ekor. Tiba-tiba datang seorang tua yang berjenggot putih dan panjang. Beliau bertanya pada gembala sapi itu, menga

DEWI NI WA MENAMBAL LANGIT

Setelah lewat cap go me, masyarakat Tionghoa sudah mulai kembali pada kesibukan rutin, namun masyarakat Tionghoa tradisionil masih menyusul merayakan festival  Tian Chuan Ri , satu acara yang sudah hampir punah, bahkan generasi muda sekarang sama sekali tidak mengenal hari raya ini lagi. Konon pada zaman purba, di Tiongkok ada dua tokoh merebut kedudukan kerajaan, seorang bernama Gong Gong, dan satu lagi bernama Zhuan Xiang. Begitu serunya pertempuran mereka, sehingga membuat salah satu penyangga langit roboh, dan langit menjadi bolong. Maka air tumpah turun ke bumi. Itu terjadi 5 hari setelah cap go me, yaitu tanggal 20 bulan satu Imlek (di tahun 2015 adalah pada 10 Maret). Uniknya pada hari tersebut biasanya hujan lebat(karena langit bolong). Dewi Ni Wa yang merasa iba melihat kondisi langit yang bolong, beliau mengambil beberapa macam bebatuan berwarna warni. Setelah dimasak kemudian dipakai sebagai bahan menambal langit yang bolong tersebut. Konon warna pelangi yang kita lih

FESTIVAL QING MING

estival Qing Ming ini adalah salah satu festival yang dirayakan hampir sama dengan perhitungan penanggalan Masehi. Karena penanggalan Imlek sangat unik, dia mencakup perhitungan berdasarkan lunar dan solar. Untuk Qing Ming dihitung berdasarkan lunar, maka jatuhnya sama dengan penanggalan Masehi. Tahun ini Festifal Qing Ming jatuh pada tanggal 5 Apri 2015. Kota Batam yang mayoritas penduduk Tionghoa berasal dari pulau sekitar Batam, maka beberapa hari ini kita dapat menyaksikan banyak sekali masyarakat Tionghoa yang berasal dari pulau lain, pulang ke kampung halaman untuk merayakan festifal Qing Ming/Ceng Beng. Mereka pergi ke kuburan orangtua atau leluhurnya untuk sembahyang, bersih-bersih kuburan dan sekalian reuni keluarga, karena pada saat itu pada umumnya pulang kampung untuk sembahyang dan sekalian kumpul dengan sanak saudara yang ada di kampung. Zaman dulu, perayaan Qing Ming juga dibarengi dengan merayakan festival  Han Shi Jie.  Pada hari tersebut tidak boleh masak, semu

Sejarah Asal Mula Perayaan Ceng Beng

Tradisi ini berasal dari tradisi kerajaan di zaman dulu. Ceng Beng  (baca : Qing Ming = cerah dan cemerlang)  dipilih karena 15 hari setelah Chunhun, biasanya dipercayai merupakan hari yang baik, cerah, terkadang diiringi hujan gerimis dan cocok untuk melaksanakan ziarah makam. Sebelum zaman Dinasti Qin, ziarah makam hanya monopoli dan hak para bangsawan. Namun setelah Qin Shi-huang mempersatukan Tiongkok dan mengabolisi para bangsawan, rakyat kecil kemudian meniru tradisi ziarah makam ini setiap Ceng Beng. Sebuah legenda asal mula Ceng Beng menceritakan tentang kaum Cina yang memang punya tradisi yang sedikit banyak tertuju pada peringatan leluhur (sebutannya “kia hao” atau “filial piety”, alias “rasa hormat anak pada orang tua/leluhurnya”) . Makanya di rumah-rumah Cina banyak ditemukan rumah abu atau meja sembahyang leluhur. Karena itulah, nyekar juga menjadi satu kegiatan wajib.   Legenda 1 Hari *Ceng Beng* bermuasal dari zaman *Chun Qiu Zhan Guo *(Musim semi-gugur da