Nama Asli Cheng Ho adalah Ma Ho, hidup dengan keluarganya di bagian K’un, terletak di ujung baratdaya danau Tien-chih di negeri Yunnan. Cheng Ho dilahirkan sekitar tahun 1371 di daerah Kunjang sebagai putera kedua dari Ma Hazhi (Haji Ma) yang beragama Islam. Ia bersaudara lima orang, dengan seorang saudara lelaki dan empat perempuan. Dalam pertumbuhan kehidupannya menunjukkan perilaku yang ‘aneh’ dan tidak meragukan, karena pengaruh kehidupan keluarga Muslim.
Pada tahun kelahirannya, kaisar Ming pertama sedang mengerahkan seluruh daya usaha untuk menyatukan kembali Tiongkok di bawah kekuasaan Ming, setelah Dinasti Yuan atau Mongol (1279-1368 Masehi) runtuh. Walaupun kaisar Ming telah menguasai keadaan, tetapi belum seluruh daratan China dapat ditaklukkan. Yunnan termasuk salah satu daerah yang tidak tunduk pada pemerintahan Ming.
Pada 1382 Masehi ketika Cheng Ho berusia 11 tahun tentara Ming berhasil menaklukkan Yunnan. Pada tahun itu juga ayah Cheng Ho jatuh sakit dan meninggal dunia. Keluarganya menghadapi masa-masa yang sangat sulit. Pada 1383 Masehi, Cheng Ho melarikan diri ke ibukota Beijing yang pada masa itu masih bernama Peiping. Di usia 20 (1391), ia mengabdikan diri pada putera mahkota Yen yaitu Chu Ti (putera ke 4 Kaisar Hung-wu) sebagai seorang kasim (orang kebiri).
Pada tahun 1403 Chu Ti menjadi Kaisar Ch’eng-tsu. Ma Ho termasuk orang berpendidikan, dan berperan dalam menumpas pemberontakan di Yunnan. Tahun 1404 ia diberi gelar kehormatan ‘Cheng‘, dan diangkat sebagai ketua Laksamana. Cheng Ho sangat setia kepada tuannya. Ketika Raja Yen mengibarkan panji-panji peperangan, ia turut dalam berbagai pertempuran yang membuat dia diberi pangkat ‘Taijian’ (San-pao T’ai-chien = Kasim Agung San-pao). Raja Yen berhasil mengalahkan musuh-musuhnya dan naik tahta di Kekaisaran Ming dengan menggunakan gelar Zhu Di.
Beberapa tahun setelah bertahta, ia memutuskan untuk mengirim ekspedisi laut terbesar. Maka dia memilih Cheng Ho. Ternyata, ekspedisi pertama berhasil. Hasilnya, utusan dari luar negeri berduyun-duyun mengunjungi China. Mereka berasal dari negara-negara yang pernah dikunjungi Cheng Ho dan armadanya. Maka kaisarpun memberi tugas 6 pelayaran berikutnya kepada Cheng Ho.
Ekspedisi Kaisar Tiongkok atau Maharaja China yang dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho, dilakukan sejak pemerintahan Dinasti Ming di bawah Kaisar Ch’eng-tsu (1403-1424), setelah pendahulunya yaitu Hwui-ti yang telah diusir dari tahta. Ekspedisi Laksamana Cheng Ho bertujuan untuk meyakinkan kerajaan-kerajaan di wilayah Lautan Selatan dan Barat untuk mengakui Kekaisaran China, mengirim upeti dan utusannya ke China.
Pada pelayaran ke 1 (tahun 1405-1407), Cheng Ho dan kawan-kawannya berkunjung ke San Fo Ji atau Sriwijaya/ Palembang dengan tujuan untuk menangkap penjahat yang kaya dari Fujian bernama Ch’en Zuyi. Berdasar laporan, penjahat ini lari ke Palembang dan berganti nama menjadi Shi Jin Qing. Dalam ekpedisi itu, Cheng-Ho berhasil menangkap penjahat pimpinan Ch’en Zuyi dan membunuh 5,000 orang serta merampas 17 kapalnya. Kemudian pimpinan penjahat itu diserahkan pada Kaisar di Nanking dan dihukum mati. Karena itu beliau terlambat 3 bulan kembali ke Nanking lambat 3 bulan.
Pada pelayaran ke 4 (tahun 1413-1415), Laksamana Cheng Ho kembali mengunjungi Palembang setelah mengunjungi Champa, Kelantan, Pahang, Jawa. Saat itu Palembang diberi nama San Fo Ji. Pada ekspedisi inilah Ma Huan pertama kali turut serta. Tugasnya sebagai juru bicara, penterjemah dan pembuat laporan. Ma Huan bisa berbahasa Arab dan ia Muslim.
(to be continue..)
Komentar
Posting Komentar
Mohon untuk tidak memasang Iklan
ADMIN