Langsung ke konten utama

Dubes RI: Investor Tiongkok Butuh Informasi Investasi di Indonesia

Indonesia's President Joko Widodo shakes hands with China's President Xi Jinping in Beijing
(Berita Daerah – Nasional) Realisasi investasi Tiongkok ke Indonesia yang masih rendah membuat Duta Besar Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Sugeng Rahardjo mengusulkan adanya tim kerja khusus (desk) investasi khusus Tiongkok agar realisasi investasi dari Negeri Tirai Bambu itu bisa meningkat.
Sugeng Rahardjo, Rabu (15/4) mengatakan bahwa para investor Tiongkok membutuhkan informasi mengenai investasi dan perbaikan layanan perizinan investasi yang sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia pada saat ini. Minimnya informasi mengenai potensi dan tata cara berinvestasi di Indonesia dinilai menjadi salah satu penyebab masih rendahnya realisasi investasi Tiongkok di Indonesia.
Pada saat acara Konsolidasi Perencanaan Pelaksanaan Penanaman Modal Nasional (KP3MN) di Surabaya, Rabu (15/4), Sugeng juga mengusulkan adanya perbaikan layanan perizinan dan kepastian hukum melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat.
Hal itu setelah Dubes Indonesia untuk Tiongkok ini menghadiri sejumlah pertemuan dengan para investor Tiongkok dan ditemui kenyataan jika sebagian besar dari para investor tersebut memiliki persepsi bahwa perizinan investasi di Indonesia berbelit-belit dan tidak ada kepastian hukum. Selain itu juga ada persoalan lain yang harus dihadapi seperti diantaranya persoalan infrastruktur dan ketersediaan lahan.
Terkait dengan hal tersebut, sebenarnya PTSP Pusat yang ada di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bisa menjawab permasalahan itu. Dengan adanya PTSP maka seluruh proses perizinan akan terpusat di BKPM sehingga akan memudahkan para calon investor untuk memperoleh informasi untuk berinvestasi di Indonesia.
Pada saat ini yang harus dilakukan adalah lebih gencar untuk memberikan informasi kepada calon investor terutama asal Tiongkok jika pemerintah Indonesia telah mereformasi proses perizinan investasi dengan membentuk PTSP Pusat di BKPM. Usulan dari Sugeng itu diharapkan dapat meningkatkan realisasi investasi Tiongkok ke Indonesia, karena sebesar 40 persen investasi Tiongkok ke luar negeri mengarah pada negara-negara Asia Pasifik.
Selain itu Sugeng menambahkan dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke Tiongkok pada bula lalu, Presiden memberikan tugas kepada perwakilan Indonesia yang ada di Tiongkok agar investasi Tiongkok ke Indonesia pada tahun 2020 bisa mencapai angka 80 miliar dolar AS atau sekitar 17 persen dari target investasi periode 2015-2019.
Sepanjang periode 2010-2014 jumlah investasi Tiongkok di Indonesia mencapai angka 1,01 juta dolar AS. Total investasi tersebut menjadikan Tiongkok menduduki peringkat ke 13 untuk jumlah investasi di Indonesia. Besarnya nilai investasi Tiongkok itu mampu menciptakan 40.700 lapangan pekerjaan atau sebesar 1,1 persen dari total ketersediaan lapangan pekerjaan yang tercipta dari investasi asing langsung (FDI) di Indonesia.

Komentar