1. ORANG TUA DI PERBATASAN KEHILANGAN KUDANYA
Pinyin : Sai weng shi ma 塞翁失马
Makna: Kesialan mungkin adalah keberuntungan yang tertunda.
Demikian pula sebaliknya.
Diperbatasan Kerajaan Han & Xiongnu, hiduplah seorang
peternak kuda tua bersama keluarganya. Suatu hari, tetangganya datang
mengabarkan bahwa salah satu kudanya yang terbaik telah hilang. Si kakek hanya
tersenyum, "Ah tidak apa-apa, mungkin ini tandanya aku akan memperoleh keberuntungan
esok hari," jawabnya santai. Ternyata benar, tak lama kemudian kuda itu
kembali. Bahkan ia membawa kuda lain yang tak kalah cantiknya.
Tetangganya kembali menemui si kakek untuk mengucapkan selamat.
Tapi orang tua itu justru mengeluh, "Uh...kuharap ini tidak akan
mendatangkan keburukan bagi keluargaku." Lagi-lagi ramalan si kakek
jitu! Beberapa hari kemudian putranya patah tulang gara-gara jatuh dari kuda
baru itu.
Ketika para tetangga datang menjenguk, si kakek menyambut sambil
tertawa riang. Mereka semua terheran-heran, sekiranya pak tua ini sudah
jadi pikun. Tak berselang lama, datanglah dekrit kekaisaran yang mewajibkan
para pemuda untuk mengikuti wajib militer. Beruntunglah putra si kakek sedang
patah tulang, sehingga ia terbebas dari tugas bela negara ....
2. MENGHILANGKAN LAPAR DENGAN MENGGAMBAR KUE
Pinyin: Hua bing chong ji 画饼充饥
Makna: Omongan & khayalan semata tidak akan membawamu
kemana-mana.
Kaisar bertanya pada Lu Yu, "Bagaimanakah seharusnya Zhen(aku) memilih pejabat?"
"Paduka seharusnya jangan memilih mereka yang suka
mengenyangkan perut dengan menggambar kue."
"Apa maksud Qing?" (Qing/keng = cara kaisar menyebut menterinya)
"Maksud Chen (hamba) adalah, banyak
orang yang enak bicaranya atau muluk-muluk janjinya. Sayang orang seperti ini
biasanya tidak becus bekerja," cetus Lu Yu lugas. Kaisar memuji
kebijaksanaan menterinya itu.

Sumber :
http://blog.artron.net/attachment/201202/22/552450_1329884593Fu49.jpg
3. MEMANAH SEPASANG RAJAWALI
Pinyin : Yí jian shuang diao 一箭双雕
Makna: Mendapat 2 keuntungan dengan satu tindakan. (Sekali
merengkuh dayung 2-3 pulau terlampaui.)
Zhangsun Sheng diutus Kaisar Zhou Utara mengantar putrinya yang
akan menikah dengan Khagan (raja) Bangsa Tujue. KhaganTujue rupanya sudah lama mendengar kelihaian memanah
Zhangsun. Iapun menyambutnya dengan hangat & mengajaknya berburu.
Ketika mereka melihat sekawanan rajawali di angkasa, SangKhagan menantangnya,"Tuan Zhangsun, aku
mendengar panahmu tak pernah meleset barang sekalipun. Kalau tak keberatan
tunjukkanlah kemahiranmu padaku!" Zhangsun Sheng mengatupkan tangannya
memberi hormat. Kemudian ia merentangkan busurnya, dan "SWEEESSSS!"
Dalam sekejap saja dua rajawali sudah teraste dengan satu anak panahnya. KhaganTujue bertepuk tangan memuji kehebatan pemanah
ulung itu.
Catatan:Peribahasa ini mungkin mengingatkan
anda dengan cerita silat kenamaan karya JinYong: Pendekar Pemanah Rajawali.
Bukan hanya judulnya yang mirip, sosok Zhangsun Sheng pun sebenarnya memiliki
kesamaan dengan Kwee Ceng. Zhangsun Sheng sempat lama tinggal di
Tujue,sebelum ia kembali ke China & balik memerangi Khagan Tujue. Demikian
pula Kwee Ceng yang dibesarkan di Mongol, tapi akhirnya justru menjadi duri
dalam daging bangsa barbar tersebut.
4. BERMAIN QIN DIHADAPAN SAPI
Pinyin : Dui niu tan qin 对牛弹琴
Makna : Berkata/menulis sesuatu yang tak sesuai dengan
audiens/pembacanya pasti tak akan diindahkan. (Diibaratkan dengan kerbau yang
tak mengerti musik)
Gong Mingyi adalah pemusik yang handal. Suatu pagi ia melihat
sapi betina sedang merumput di dekat rumahnya. Dasar narsis & selalu ingin
eksis, Mingyi segera mengambil qin & memainkan melodi pamungkasnya dihadapan hewan itu (qin=sejenis kecapi). Tapi sapi tetaplah sapi,
mana tahu dengan yang namanya musik. Ia hanya melenguh sekali, buang hajat
& ngeloyor pergi
5. KUCING MENANGISI TIKUS
Pinyin : Mao ku laoshu 猫哭老鼠
Makna : Pura-pura simpati dengan kesusahan orang lain. (air mata
buaya)
Si meong terisak-isak di pojokan rumah. Ketika teman-temannya
bertanya kenapa, ia menjawab, "Hu hu hu, aku sedih karena si tikus sedang
tertimpa musibah ...."
Serempak teman-temannya pun mengumpat, "GOMBAL!"
Ya, sejak dulu mana ada kucing yang berempati pada tikus. Mereka
lebih senang menjadikan hewan pengerat itu sebagai mainan, atau bahkan pengisi
perutnya.
6. AUMAN SINGA DARI HEDONG
Pinyin : Hedong shi hou 河东狮吼
Makna: Wanita yang amat judes.
Chen Jichang alias Tuan Longqiu adalah seorang tepelajar yang
senang berkawan. Ia memperistri seorang gadis dari Hedong bernama Liu
Yue'e (Liu Yuehong). Parasnya memang rupawan, sayang wanita ini galaknya
minta ampun. Apalagi bila teman Jichang datang ke rumah mereka dengan membawa geji(biduanita), maka Yue'e akan memukul-mukul
tembok & menjerit-jerit tak karuan. Ia juga sering menghukum suaminya
berlutut di kolam cucian, sambil memaki-makinya.
Sobat Jichang yang bernama Su Dongpo geli dengan rumah tangga
mereka.
Ia menulis sajak:
"Temanku Si Tuan Longqiu
Ia gemar membicarakan langit & bumi seharian
Tiba-tiba terdengar auman Singa Betina dari Hedong
Nyalinya langsung ciut, sampai tongkatnya lepas dari
genggaman"
Sejak itu Hedong shi hou (Auman singa betina dari Hedong) menjadi sebutan bagi wanita galak. Sementara Jichang complex (Jichang zi pi 季常之癖) adalah sinonim bagi lelaki takut istri.
7. DONGSHI MENIRUKAN SI CANTIK MENGERNYIT
Pinyin : Dong Shi xiao pin 东施效颦
Makna: Orang yang meniru tidak pada tempatnya, akhirnya justru
dipermalukan.
Pada jaman Musim Semi Dan Musim Rontok (Chun-qiu) hiduplah seorang dara jelita bernama Xi Shi.
Tak peduli seberapa kumal pakaian yang dikenakannya, semua orang tetap
mengaguminya. Di desa yang sama, hiduplah seorang wanita buruk rupa bernama
Dong Shi. Tiap hari ia merias wajahnya selama berjam-jam & mengenakan gaun
yang termahal. Tapi toh akhirnya ia tetap diacuhkan orang.
Suatu hari Xi Shi merasa dadanya amat perih. Ia mengernyitkan
dahi & membekap dadanya menahan sakit. Setiap orang yang melihat ini
langsung mendekati Xi Shi & menanyakan kondisinya. Dong Shi yang kebetulan
lewat ternyata ingin jadi pusat perhatian juga. Serta merta iapun
menirukan gaya Xi Shi & pura2 mengerang kesakitan. Alih-alih dihampiri
berondong ganteng, orang2 di jalan malah lintang pukang ketakutan. Mereka
berteriak,"Awas! Ada siluman kesurupan!"
8. SI ENDUT HUAN DAN SI KURUS YAN
Pinyin : Huanfei Yanshou 環肥燕瘦
Makna: Bermacam-macam tipe kecantikan
Yang Yuhuan (Yang Guifei) adalah selir Kaisar Minghuang yang
terkenal montok. Ia menjadi 1 dari 4 wanita tercamtik di China. Adapula Zhao
Feiyan, selir Han Chengdi yang amat langsing. Namanya juga melegenda karena
kecantikannya. Sesungguhnya kecantikan/ketampanan memang subyektif bagi setiap
orang. Maka janganlah berkecil hati bila kau merasa gemuk, atau malah kutilang;
terlalu hitam, atau malah pucat.
Catatan:Peribahasa ini sering dikonotasikan
negatif. Maklum, penggunaannya banyak dipakai di tempat prostitusi. Dengan kata
lain sang germo ingin sesumbar, "Segala yang anda cari ada disini."
9. MENCURIGAI TETANGGA MENCURI KAPAK
Pinyin : Yi lin dao fu 疑邻盗斧
Makna : Manusia acap kali subjektif dalam menilai sesuatu.
Seorang petani baru saja kehilangn kapaknya. Ketika anak
tetangganya lewat, ia membatin, "Coba lihat, gaya berjalannya saja persis
maling, tatapan matanya mirip penjahat, raut mukanya penuh dosa, dan
kata-katanya seperti menyembunyikan sesuatu. Ah aku yakin pasti dia pencuri
kapakku!"
Esoknya Si Petani menemukan kapaknya. Rupanya ia sendiri yang
lupa meletakannya. Saat melihat anak tetangganya, ia bergumam, "Ah
alangkah anggunnya cara anggun berjalan anak itu, tatapan matanya welas asih
seperti Sang Buddha, raut mukanya memancarkan kesucian, dan kata-katanya penuh
kebijaksanaan."
Demikianlah cara berpikir manusia yang kerap lebih dilandasi
subjektifitas daripada objektifitas.
10. MENYATUKAN KEMBALI CERMIN YANG TERBELAH
Pinyin : Po jing chong yuan 破镜重圆
Makna: Berkumpulnya kembali kekasih yang terpisah.
Menjelang runtuhnya Kerajaan Chen, Fuma (menantu raja) Xu Deyan
menggenggam erat-erat tangan istrinya, Putri Lechang, "Istriku, saat ini
keadaan benar-benar gawat. Kau masih muda dan cantik. Jadi bila aku binasa
dalam huru-hara ini, kau cepatlah menikah lagi. Jangan sia-siakan masa
mudamu."
Air mata Putri Lechang meleleh mendengar ucapan suaminya. Ia
terisak lirih, "Suamiku, teganya kau berkata begitu, bila kau mati, maka
akupun tak ingin hidup lagi," Ia mengambil sebuah cermin, memecahkannya
menjadi dua, & memberikan yang sepotong pada Deyan, "Bila nanti kita
memang terpisah, maka juallah potongan cermin ini tiap Cap Go Meh. Semoga ini akan mempersatukan kita
kembali."
Ternyata perkataan Sang Putri benar-benar menjadi kenyataan. Xu
Deyan & Lechang akhirnya terpisah dalam kekacauan itu. Putri Lechang
dipaksa menjadi istri Menteri Yang Su dari Kerajaan Sui, sementara Xu Deyan
entah di mana.
Yang Su amat mengagumi keanggunan sang putri. Tiap hari ia
menggunakan bermacam cara untuk menyenangkannya. Tapi jangankan tersenyum,
bicarapun sepertinya wanita itu enggan.
Suatu pagi Yang Su menemui Lechang di taman. Ia menatapnya
lekat-lekat, kemudian berujar, "Aku cuma ingin kau tahu bahwa aku
mencintaimu setulus hati. Bagiku tak penting mendapatkan badanmu, bila aku tak
mendapatkan hatimu." Suasana tiba-tiba hening. Mentri Yang seperti ingin
mengutarakan sesuatu tapi berat sekali. Setelah saling mematung selama beberapa
saat, akhirnya ia mendesah & melanjutkan ucapannya, "Kebetulan hari
ini Cap
Go Meh, jadi cobalah kau jual
potongan cerminmu itu. Bila langit merestui, maka baiklah kalian suami istri
berkumpul kembali."
Bukan main girangya Lechang, ia langsung menjura berterimakasih
tak henti-hentinya. Setelah itu, ia segera menyuruh seorang pelayan untuk
menjual potongan cerminnya.
Bagi Si Pelayan, menjual cermin pecah di tengah pasar begini
jelas seperti dipelonco. Bagaimana tidak, hal ini benar-benar membuatnya mirip
orang gila! Di tengah kerumunan orang yg mentertawakannya, tiba-tiba menyeruak
seorang pemuda. Dengan tegang ia berkata, "Pak, apakah pemilik cermin itu
seorang wanita muda?"
"Benar namanya adalah Putri Lechang," sahut si pelayan
tua.
Raut muda pemuda itu berubah sumringah. Buru-buru ia
mengeluarkan potongan cermin yang satunya lagi & mengangsurkannya
pada si pelayan, "Pak tolong sampaikan ini pada majikanmu. Katakan Deyan
tak pernah melupakan hari-hari indah bersama putri di Istana Chen."
Singkat cerita si pelayan tua menyampaikan pesan sang
pemuda pada majikannya. Ketika hal itu didengar oleh Yang Su, ia benar-benar
menepati janjinya untuk melepaskan Lechang. Akhirnya Xu Deyan & Putri
Lechang pun kembali bersatu, tepat di hari ValentineChina(*). Tubuh mereka mungkin pernah terpisah
sekian lama. Namun hati mereka akan tetap menyatu, sampai rambut memutih & ajal
menjemput ....
Catatan: Pada jaman dulu, Cap Go Meh atau Yuanxiao-jie juga dikenal sebagai hari Valentine China, selain festival Qixi yang jatuh pada hari ketujuh bulan ketujuh
penanggalan China.
11. ORANG ZHENG MEMBELI SEPATU
Pinyin : Zhengren mai lu 郑人买履
Makna : Orang yang lebih percaya teori, daripada sesuatu yang
riil.
Seorang dari Zheng ingin membeli sepatu baru. Karena catatan
ukuran kakinya tertinggal di rumah, sehingga ia terpaksa pulang dulu untuk
mengambilnya. Dasar apes, begitu ia kembali ke toko, ternyata sepatu yang
diinginkannya sudah dibeli orang lain.
"Tadi kenapa Tuan tidak coba saja sepatunya, kan habis
perkara," tegur seorang pelayan di toko itu.
"Ah kau ini bagaimana sih? Biarpun aku mencoba sepatunya
& pas. Tapi aku tetap belum yakin kalau tidak mencocokkannya dengan
catatanku!" gerutu Si Orang Zheng bersungut-sungut.
12. MERANGKAK DI ANTARA KAKI
Pinyin : Kua xia zhi ru 胯下之辱
Makna: Tak gentar dihina & dicela demi mengejar cita-cita.
Han Xin adalah salah satu panglima perang paling termahsyur
dalam sejarah Tiongkok. Ia memiliki gelar Guoshi Wushuang 国士无双, yang berarti "tiada lawan di seluruh
negeri". Lepas dari segala keagungannya di kemudian hari, Han menapaki
kariernya dari jenjang yang paling bawah. Ketika hendak mendaftar di
kemiliteran, ia bahkan sempat dipelonco oleh sekumpulan begundal.
"Hei marga Han, tubuhmu tinggi dan kau membawa pedang yang
besar, tapi aku yakin nyalimu kecil! Kalau memang berani, coba tebas aku dengan
pedangmu itu!" usik seorang diantara mereka.
"Yaa, tapi jika memang tidak berani, ayo merangkak saja
dibawah kakinya!" timpal yang lainnya.
Han Xin membisu; hatinya berkecamuk. Ingin rasanya dia
melayangkan kepalannya ke moncong busuk mereka. Toh ia yakin pasti menang. Tapi
Han sadar berkelahi di jalanan pasti akan menghambat kariernya. Ia akhirnya
memilih membungkuk & merangkak di antara kaki begundal itu. Semua orang
yang ada di jalanan mentertawakannya, namun Han hanya diam & berlalu pergi.
Andai hari itu Han Xin memilih berkelahi & ditangkap aparat,
manalah mungkin ia berkesampatan menjadi jendral besar di kemudian hari. Inilah
contoh kecerdasan emosional (EQ) yang perlu diteladani.
Catatan: Selain Han Xin yg bergelar Guoshi-Wushuang, ada juga Xiang Yu (Hang I- Hokkian) yang
memiliki julukan "Gaishi-Wushuang" 盖世无双 (tiada tanding tiada banding). Sebagai
padanan kedua idiom itu adalah Tianxia Diyi (No 1 di dunia).
13. DELAPAN DEWA MENYEBERANGI LAUTAN
Pinyin : Baxian guo hai 八仙过海
Makna: Tiap orang memiliki cara yang berbeda-beda untuk menyelesaikan
masalah (Banyak jalan menuju ke Roma).

8 dewa baru saja menghadiri Pesta Buah Persik yang
diselenggarakan Wangmu Niangniang (Ibusuri Langit). Dalam perjalanan pulang,
mereka menggunakan azimatnya masing-masing untuk menyeberangi Laut Timur.
Lihatlah, Lu Dongbin melesat diatas pedangnya, Zhang Guolao mengendarai
keledainya, Lan Caihe berselancar dengan papan batu gioknya, dst. Mereka
menggunakan metode yang berbeda-beda namun toh semuanya sampai ke tujuan dengan
selamat!
14. KUCING & TIKUS TIDUR BERSAMA
Pinyin: Mao shu tong mian 貓鼠同眠
Makna: Kongkalikong antara pejabat & penjahat.
New Book of Tang (Xin Tangshu) mencatat: Selama periode Longshu (661-663), pejabat
& penjahat di Perfektur Luo bekerja sama menyengsarakan rayat. Mereka
benar-benar ibarat kucing & tikus yang tidur bersama. (Perfektur Luo:
daerahnya sekarang meliputi Anhui, Shanxi & Henan).
Oleh: Henry Soetandya
https://www.facebook.com/groups/cersildejia/permalink/744452668956461/
15.
TIDAK ADA 300 TAEL PERAK TERPENDAM DISINI
Pinyin : Ci
di wu yin sanbai liang 此地无银三百两
Makna: Membocorkan rahasianya
sendiri/kebohongan yang amat buruk.
Zhang San memendam tabungannya
sebanyak 300 tael perak di belakang rumah. Karena merasa belum cukup aman, ia
memasang papan pengunguman di dekatnya; "Tidak ada 300 tael perak yang
terpendam disini!"
Papan pengunguman itu ternyata
justru mendatangkan kecurigaan tetangganya yang bernama Wang Er. Malamnya ia
mengambil tabungan Zhang San & menulis; "Bukan Wang Er yang mencuri
disini!"
16.
LU DONGBIN DIGIGIT ANJING

Pinyin : Gou
yao Lu Dongbin 狗咬呂洞賓
Makna: Orang yang berniat baik
tapi malah disakiti (air susu dibalas air tuba).
Lu Dongbin (Lu Tong-Pin) adalah
anggota 8 dewa yang gemar membaur dengan manusia. Baginya,
"blusukan" ini adalah caranya untuk mengetahui & membantu
kesulitan manusia.
Suatu senja Dongbin diminta
mengusir siluman yang mengganggu di kediaman Juragan Wang. Tapi betapa
terkejutnya ia, sebab siluman tersebut tak lain & tak bukan adalah
Xiao-tianquan, anjingya Dewa Erlang (Ji-Long Sin). Dongbin tak ingin melukai
piaraan sahabatnya ini, jadi ia memutuskan untuk menjebaknya saja. Mula-mula
sang dewa menggantungkan lukisan ajaibnya di dinding, dan ...
"abrakadabra", sekonyong-konyong dinding yang putih bersih itupun
berubah menjadi sebuah taman nan asri.
Setelah itu sang dewa menendang
pintu kamar tempat Xiao-tianquan (Anjing Langit) beristirahat. "Hai anjing
kudisan, beraninya menggnggu orang lemah. Kalau memang ho-han (ksatria), ayo
pibu (duel) denganku!" makinya jumawa. Mata sang Anjing Langit menyorot
merah laksana darah. Moncongya menyeringai memamerkan gigi-giginya yang setajam
pedang. Disertai lolongan panjang, ia bangkit dari pembaringan & langsung
menerkam dewa usil dihadapannya. Melihat lawannya terpancing, Dongbin segera
melompat keluar lewat jendela.
Xiao-tianquan celingukan mencari
mangsanya. Pandangannya tertambat pada taman bunga di dekat kamarnya.
"Aneh, rasanya taman itu belum ada waktu aku datang kesini. Hmmm naluriku
mengatakan dewa kurang kerjaan itu sedang bersembunyi di sana. Baiklah, akan
kucabik-cabik dia!" gumam si Anjing Langit seraya melangkahkan kakinya
kesana.
Tiba-tiba, "SET!"
Begitu Xiao-tianquan masuk ke dalam perangkap, Lu Dongbin langsung menggulung
lukisan ajaibnya. Taman jadi-jadian tersebut pun seketika lenyap. Kembali
keasalnya, yakni sebuah dinding putih.
Dari dalam lukisan ajaib
sayup-sayup terdengar suara, "Kaiiing! Kaiiing! Kaiiing!" Dasarnya
Dongbin memang welas asih, iapun jadi tak tega. Sambil menepuk-nepuk lukisannya
dia berkata, "Nah, anjing kudisan, sekarang apakah kau sudah menyesali
kesalahanmu? Jika iya jawab Kaing, jika tidak jawab Haung"
"Kaing! Kaing!
Kaing!" saut suara dari balik lukisan.
"Yah baguslah kalau kau
sudah sadar. Lain kali jangan diulangi lagi, ya!" ujar sang dewa puas. Ia
menggebah lukisannya, serta merta Xiao-tianquan-pun melompat keluar dari
dalamnya. Malu-malu anjing itu mendekati Lu Dongbin, mengendus-endus kakinya,
daaan ... menggigitnya keras-keras! Kemudian ia kabur sambil meraung-raung
penuh kemenangan, "Haung! Haung! Haung!"
Lu Dongbin yang sudah kehabisan
asa akhirnya melaporkan kenakalan Xiao-tianquan pada pemiliknya, yaitu Dewa
Erlang.
Catatan: Dalam versi
alternatif, Lu Dongbin tidak benar-benar digigit oleh anjing, melainkan
dikerjai oleh sahabatnya yang bernama Gou Yao. Secara fonetik Gou yao
mirip bunyinya dengan gou (anjing) & yao (menggigit).
17.
BAGAI INDUK SAPI MENJILATI ANAKNYA
Pinyin : Laoniu shi du 老牛舐犊
Makna: Kasih orang tua pada
anaknya.
Cao Cao (Co Coh), perdana
menteri terkenal dari jaman San-guo (Samkok) menghukum mati ajudannya yang
bernama Yang Xiu (Yo Siu). Lama berselang setelah peristiwa itu, ia secara tak
sengaja bertemu dengan Yang Biao, ayah almarhum Yang Xiu. Cao Cao terkejut melihat
orang tua itu kini nampak kurus & rapuh. Padahal dahulu ia terkenal bugar
& bersemangat.
"Hamba malu sekali Yang
Mulia," ucap Yang Biao lirih, "Hamba dengar dulu Menteri Jin
mengeksekusi dua putranya sendiri yang bersalah." Suaranya tercekat, air
mata mengalir deras di keriput pipinya, "Sayang hamba bukanlah Menteri
Jin. Layaknya induk sapi yang menjilati anaknya, demikianlah hamba tak kuasa
melupakan putra hamba, Xiu..." Cao Cao trenyuh mendengar penuturan
orang tua di hadapannya. Dalam hati ia merasa berdosa karena menghukum mati
Yang Xiu.
18.
SILAHKAN MELANGKAH KE DALAM BEJANA
Pinyin : Qing
jun ru weng 请君入瓮
Makna : Senjata makan tuan.
Menteri Lai Junchen mengundang
pejabat Zhou Xing ke kediamannya. Sembari menyesap arak, Ia berkata pada tamunya,
"Tuan Zhou, aku ingin bertanya bagaimana seharusnya aku menginterogasi
penjahat yang tidak mau mengaku?"
"Itu sih gampang,"
sahut Zhou cepat, "Taruh saja bejana yang besar, lalu panasi dengan
api sampai membara. Nanti suruh penjahat itu melangkah ke dalam tong. Dia pasti
akan ketakutan setengah mati & mengaku."

"Hmmm,masuk akal, masuk
akal!" puji Lai Junchen seraya mengelus-elus jenggotnya. Ia lalu
memerintahkan pengawalnya menyiapkan bejana besar seperti yang dikatakan Zhou
& memanasinya dengan api. Setelah semuanya siap, sang menteri
melirik tamunya "Nah Tuan Zhou, sudikah kiranya Anda melangkah ke
dalam bejana itu?"
"Lho, lho ... apa-apaan
ini? A-apa maksud Tuan?"
"Belum sadar jugakah Anda,
Tuan Zhou? Aku diperintahkan Maharani Wu Zetian (Bu Cek-Tian) untuk menyelidiki
rencana makarmu pada kerajaan!" tandas Junchen. Wajah kalemnya seketika
berubah menjadi garang, "Sekarang lebih baik Anda mengaku saja. Kecuali
Anda memang lebih suka masuk kedalam bejana!" Zhou Xing terkuali
lemas, ia tak punya pilihan selain mengakui rencana makarnya.
19.
MEMELUK PANTAT & MEMUJI-MUJI KENTUTNYA
Pinyin : Duo
tun peng pi 掇臀捧屁
Makna: Penjilat yang
benar-benar tak tahu malu.
Chen Hua adalah saudagar yang
tamak. Menjilat ke atas & menginjak ke bawah itulah perkerjaannya
sehari-hari. Seluruh rakyat jelata di Luoyang amat muak padanya. Tak terkecuali
bunga raya tercantik disana, Bai Mudan (Pek Bo-Tan).
Mudan sebenarnya tidak sudi
disuruh melayani Chen Hua. Tapi karena didesak terus oleh germonya, sehingga ia
memutuskan untuk mempermainkannya saja. Ketika Chen Hua hendak menciumnya,
Mudan justru menyodorkan pantatnya. Ia bahkan menghina si tengkulak dengan
mengkentutinya. Bukannya tersinggung, Chen malah terus asyik membenamkan mukanya
di pantat wanita nakal itu. Khalayak yang mendengar ini berkata: Chen Hua
terlalu sering melakukan 'duo tun peng pi' untuk menyenangkan pejabat &
orang-orang berpengaruh. Saking terbiasanya, sampai-sampai ia latah 'duo
tun peng pi' pada
seorang sundal.
20.
MENAMBAL PAGAR SETELAH KAMBINGNYA HILANG
Pinyin : Wang yang bu lao 亡羊补牢
Makna: Jangan menunda-nunda
pekerjaan/selesaikanlah masalah sedini mungkin.
Seorang gembala baru saja
kehilangan kambingnya. Alih-alih segera mencarinya, ia malah berpikir,
"Kambingku kan banyak sekali, jadi untuk apa memusingkan hilang
seekor." Tapi apa yang terjadi? Esoknya ternyata ia kembali kehilangan
seekor. Demikian pula esoknya, dan esoknya lagi. Begituuu seterusnya, hingga
tinggal seekor hewan pengembik itu yang tersisa dikandang.
Sekarang si gembala baru sadar
ada lubang besar di pagarnya. Sambil tak henti-hentinya mengutuk kemalasannya
sendiri, iapun buru-buru menambal lubang itu.
21.
ORANG NEGERI QI TAKUT LANGIT RUNTUH
Pinyin : Qiren you tian 杞人忧天
Makna: Kekhawatiran yang
berlebihan.
Ada pria di Negeri Qi yang
takut langit akan runtuh menimpanya. Ia tidak bisa makan & tidur
memikirkannya. Seorang kerabat berusaha menenangkannya, "Tenanglah
saudaraku, tidakkah kau lihat langit itu begitu kokoh. Jadi bagaimana mungkin dia
akan runtuh?"
Si orang Qi nampak
gembira, namun sejenak kemudian ia kembali mengeluh, "Langit mungkin tidak
akan runtuh. Tapi, tapi... bagaimana kalau bintang & bulan yang jatuh
menimpaku?!"
Oleh : Henry Soetandya
https://www.facebook.com/groups/cersildejia/permalink/746864522048609/
22. MENGASAH BESI MENJADI JARUM
Pinyin : Mo chu cheng zhen 磨杵成针
Makna: Bertekad baja tuk menggapai cita-cita.
Waktu muda Li Bai amat malas. Ia lebih suka bertamasya menikmati
pemandangan, daripada duduk di belakang meja belajarnya. Suatu pagi ketika
membolos sekolah, Li Bai melihat seorang wanita tua sedang bekerja di
pinggiran kali. Karena penasaran ia pun menyapanya, "Sedang mengerjakan
apa Nek, Nampaknya sibuk sekali?"
"Nenek sedang mengasah besi ini menjadi jarum," sahut
wanita tua itu sambil terus bekerja.
"Aduh Nenek sudah pikun ya? Mau sampai berapa tahun besi
itu baru menjadi jarum?"

"Eeeh dasar anak muda jaman sekarang gampang
menyerah," sentak si nenek, "Tak peduli bagaiamana sukarnya
atau berapa lama, selama kita mau berusaha maka tak ada hel yang
mustahal, eh hal yang mustahil."
Li Bai termangu mendengarnya. Ia jadi malu sendiri mengingat
kemalasannya selama ini. Sejak hari itu, Li Bai merubah total pola hidupnya. Ia
tak pernah lagi membolos sekolah & selalu belajar sampai larut malam. Tak
heranlah kelak namanya tercatat sebagai salah satu pujangga besar dari
Dinasti Tang.
Catatan :
1. Ada banyak kisah alternatif untuk
peribahasa ini. Menurut novel Perjanan ke Utara (Beiyouji), adalah Dewi
Gunung Butong (Wudang Shengmu) yang menyamar sebagai nenek pengasah besi.
Beliau melakukan itu untuk memotivasi Pangeran Xuanwu yang sedang putus asa
dalam bertapa. Berkat dorongan dari sang dewi, Pangeran Xuanwu akhirnya
berhasil mencapai kesempurnaan sebagai Dewa Xuantian Shangdi (Hian-Thian
Siang-Tee)
2. Peribahasa lain yang konotasinya mirip
adalah "mengikat rambut membacok paha "Xuan liang ci gu 悬梁刺股" Peribahasa ini
berasal dari kisah dua pelajar sukses, Sun Jin & Su Qin. Sun Jin selalu
mengikat rambutnya di langit-langit rumah saat belajar. Alhasil rambutnya akan
terjambak tiap kali ia mengantuk. Adapun Su Qin akan membacok pahanya sendiri
manakala kantuk manghampiri di tengah belajarnya.
23. BANGSAWAN YE SI PECINTA NAGA
Pinyin : Ye-gong hao long 叶公好龙
Makna : Banyak orang mengaku penggemar, padahal dia tidak
benar-benar paham apa yang disukainya.
Bangsawan Ye sangat tergila-gila pada naga. Pokoknya dia
mengkoleksi segala sesuatu yang berbau naga. Mulai dari pakaian, ukiran,
patung, lukisan, sampai pispotnya pun ada gambar naganya.
Ketika kabar ini sampai ke telinga Raja Naga, ia merasa begitu
tersanjung. Ular besar itu segera terbang ke kediaman Ye untuk menjalin
persahabatan dengannya. Namun apa yang terjadi? Demi melihat sang naga melongok
dari baik jendelanya, Tuan Ye malah berteriak histeris,
"Sil-sil-silumaaan!" "Gedebuk!" Seketika iapun pingsan
saking takutnya.
24. MENUTUP TELINGA SAAT MENCURI LONCENG
Pinyin : Yan er dao ling 掩耳盗铃
Makna: Kenyataan tak akan bisa disembunyikan.
Seorang maling digerebek saat hendak mencuri lonceng di kediaman
Fan. Dengan gelagapan ia berkata, "B-b-bagaimana kalian bisa tahu aku
sedang mencuri disini?"
"Justru aneh bila kami tak tahu. Apa tidak sadar lonceng
yang hendak kau curi itu berdentang 'neng neng nong neng' berisik
sekali?!"
"Haaah? Masa sih masih kedengaran!" Sentak maling itu
tak percaya, "Padahal tadi sudah kuakali supaya tidak berisik,
lho...!"
"Memangnya bagaimana cara kau mengakalinya?" celetuk
seorang penggerebeknya penasaran.
"Tadi kusumpal telingaku dengan kain, jadi aku sudah tak
mendengar apa-apa lagi. Tapi anehnya kok kalian masih dengar ya ...?"
keluh si maling tertunduk lesu. Semua warga yang ada disitu tertawa
terbahak-bahak mendegar kepolosannya. Mereka lalu menggiring pencuri itu kepada
yang berwajib.
25. SEPERTI KATAK DALAM SUMUR
Pinyin : Jing di zhi wa 井底之蛙
Makna: Orang yang pandangannya dangkal.
Si katak sumur melihat kura-kura laut melintas di dekat
sumurnya. Dengan pongah ia sesumbar, "Paman Kura-Kura, sumurku ini sangat
indah. Airnya jernih & tempatnya nyaman. Cobalah paman main sebentar ke
sini. Dijamin pasti kerasan sampai lupa pulang!"
Kura-kura laut terkekeh mendengarnya, "Haiyaa aku kan
tinggal di laut yang amat luas, sampai ujung cakrawalapun tak nampak. Disana
ikan, udang & kerang tak terhitung banyaknya. Jadi untuk apa aku
pindah ke sumurmu yang dangkal & pengap itu?"
Katak sumur terbeliak, sekarang ia baru sadar betapa sempit
dunianya ....
26. BELAJAR BERJALAN DARI ORANG HANDAN
Pinyin : Handan xue bu 邯郸学步
Makna: Be confident! Bila anda selalu ingin meniru orang lain,
pada akhirnya anda justru akan kehilangan jati diri.
Ada pria dari Negara Yan yang amat minder dengan cara
berjalannya. Suatu hari seorang temannya berkata, bahwa orang-orang di Negara
Zhao adalah yang paling anggun cara berjalannya. Tanpa pikir panjang, si orang
Yan itu pun segera pergi ke Handan (Ibukota Zhao) untuk belajar.
Seminggu, sebulan, setahun, sampai uang bekalnya sudah habis ludes, ia
belum dapat juga menirukan gaya berjalan orang Zhao.
Namun sekarang ada masalah baru. Ia sudah terlalu lama melupakan
cara berjalannya yang asli & belum juga dapat meniru gaya berjalan orang
Zhao. Akibatnya sekarang ia sama sekali tak dapat berjalan! Pria itupun
terpaksa merangkak untuk pulang ke kampung halamannya.
27. TOMBAK WASIAT VS PERISAI SAKTI
Pinyin : Zi xiang mao dun 自相矛盾

Makna : Kata-kata yang saling berkontradiksi satu sama lain.
Seorang pedagang senjata sedang mempromosikan dagangannya di
jalanan Kerajaan Chu, "Tombak wasiatku ini adalah senjata paling tajam di
dunia. Dijamin benda sekeras apapun pasti dapat ditembusnya!" Tak lama
kemudian ia kembali berkoar-koar, "Nah, kalau perisaiku ini adalah
pelindung terkuat di dunia. Kupastikan tak ada senjata yang dapat
menembusnya!"
Seorang pelintas tiba-tiba berseloroh, "Lalu apa jadinya
bila tombak wasiatmu itu diadu dengan perisaimu?" Si pedagang pucat pasi
tak dapat menjawab. Semua orang yang ada disitupun terbahak-bahak
mentertawakan bualannya.
28. MELUKIS KAKI ULAR
Pinyin : Hua she tian zu 画蛇添足
Makna : Merusak pekerjaan bagus gara-gara tambahan yang tak
berguna.
Sekelompok pemuda mengadakan lomba mengambar ular. Yang tercepat
menyelsaikan gambarnya akan mendapat seguci arak kualitas terbaik. Pemuda A
berhasil menyelesaikan gambarnya paling cepat. Tapi tiba-tiba timbullah sifat
sombongya, "Ah biar kutambahkan 4 kaki di ularku. Nanti teman-temanku
pasti makin kagum padaku. Sudah paling cepat, eh paling keren pula gambarnya,
huehehehe," gumamnya cekikikan dalam hati.
Ketika sang pemuda sedang menggambar kaki kanan untuk ularnya,
tahu-tahu seorang temannya menyambar guci arak di atas meja. Ia
berteriak-teriak penuh kemenangan, "Horeee aku yang pertamax!"
Pemuda A jelas tidak terima & protes. Tapi temannya balik mengejek,
"Yaah kau mungkin yang pertama, tapi apa yang kau gambar itu? Mana ada
ular yang mempunyai kaki?!"
29. HARIMAU BERJALAN DI BELAKANG RUBAH
Pinyin : Hu jia hu wei 狐假虎威
Makna: Bersandar pada koneksi untuk menindas orang lain.
Rubah sedang berjalan-jalan santai ketika harimau tiba-tiba
menerkamnya. Tanpa sebersitpun ketakutan diwajahnya, hewan licik itu menggertak,
"Hei beraninya kau mengganggu Si Raja Rimba!"
"Eladhalah enak saja kau! Yang Raja Rimba itu kan
aku!" protes harimau.
"Oh ya? Berani taruhan? Kalau begitu ayo jalan di
belakangku. Nanti akan kau saksikan betapa hewan-hewan di hutan ini takluk
padaku."
Harimau setuju, ia kemudian berjalan belakang rubah. Benar saja,
disepanjang jalan yang mereka lalui, hewan-hewan pasti langsung terbirit-birit
begitu melihat mereka.
Dengan puas sang rubah melirik hewan buas di belakangya,
"Nah benar kan aku ini Si Raja Rimba yang paling disegani." Harimau
hanya manggut-manggut mendegarnya. Ia tak sadar bila hewan-hewan tadi lari
ketakutan karena melihatnya, bukan si rubah.
30. TIGA ORANG MAKA TERCIPTALAH HARIMAU
Pinyin : Sanren cheng hu 三人成虎
Makna: Gosip yang dihembuskan berkali-kali akan dianggap sebagai
kebenaran.
Raja Ngerei Wei mengutus menterinya yang bernama Pang Cong ke
Negara Zhao. Di hari keberangkatannya, Pang Cong bertanya pada sang raja,
"Bila ada seorang berkata, ada harimau di jalan akankah Yang Mulia
percaya?"
"Tentu tidak," sanggah Raja Wei.
"Bila ada dua orang yang bilang?"
"Hmmm ... kalau itu mungkin Guaren (aku) akan pikir-pikir."(*Guaren/koajin=cara
penguasa menyebut dirinya pada dinasti-dinasti yg kuno)
"Dan kalau tiga orang yang mengatakan?" desak Pang
Cong.
"Oh, bila ada tiga orang yang mengatakan, tentu Guaren akan langsung mempercayainya."
"Nah, Paduka," ujar Pang Cong dengan mimik serius,
"SekarangChen (hamba) akan diutus ke
negri yang jauh. Jadi Chen harap Paduka jangan percaya, bila nanti ada yang memfitnah Chen."
Raja Wei mengangguk, Ia berjanji tak akan pernah curiga pada
menterinya itu
Ternyata yang ditakutkan Pang Cong benar2 terjadi. Tak lama
setelah kepegiannya, mulai berhembus kabar miring yang menuduhnya bersekongkol
dengan Kerajaan Zhao. Sekali dua kali Raja Wei masih mengacuhkannya. Tapi lama
kelamaan junjungan negara itupun mulai bersyakwasangka pada Pang Cong. Ia
bahkan tak menyambut sang menteri ketika kembali dari tugasnya.
Dalam hati Pang Cong hanya bisa meratap, "Sakitnya tuh
disini", seraya menunjuk dadanya ....
Kesimpulan :
* Guaren 寡人 ini adalah kata ganti menyebut diri sendiri
bagi raja-raja sebelum/sampai dengan jaman dinasti Qin (221 SM - 206 SM).
Pada dinasti-dinasti Qin yg biasa dipakai
sebagai kata ganti bagi raja/kaisar adalah "zheng".
Penulis
pertama kali membaca tentang istilah "guaren" ini di novelDongzhou
Lieguo (Tong ciu liat kok - Hokkian), dimana para rajanya menyebut
diri sbg "koa jin - Hokkian" (dalam pinyin adalahguaren).
Konfirmasi lebih lanjut tentang istilah guaren ini
kemudian didapatkan dalam buku Origins of Chinese Name-nya Fu Chunjiang (hal
153).
Komentar
Posting Komentar
Mohon untuk tidak memasang Iklan
ADMIN